Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk ribuan spesies tanaman obat yang telah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat. Di tengah arus modernisasi dan ketergantungan pada obat-obatan kimia, sebagian besar masyarakat mulai melupakan kekuatan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan alami yang aman dan mudah dijangkau. Melalui gerakan "Masyarakat Berbasis Obat Herbal," program pengabdian kepada masyarakat hadir sebagai upaya nyata untuk menghidupkan kembali budaya sehat alami, memperkuat kemandirian kesehatan keluarga, sekaligus membuka peluang ekonomi berbasis potensi lokal.
Kami mengucapkan terimakasih atas hibah pendanaan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan, Sains dan Teknologi Tahun Anggaran 2025 dengan anggaran sebesar Rp. 41.077.000,- dengan Nomor Kontrak Induk 125/C3/DT.05.00/PM/2025 pada tanggal 28 Mei 2025 dan Nomor Kontrak Turunan 2167/LL8/AL.04/2025 pada tanggal 5 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam mengakses pengetahuan, keterampilan, dan strategi pemasaran terkait tanaman obat herbal terutama di Desa Pengotan, Kabupaten Bangli, Bali sebagai lokasi kegiatan dengan 50 orang ibu PKK sebagai Sasaran utama. Lebih dari sekadar program pelatihan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan gaya hidup sehat, mandiri, dan produktif melalui pengelolaan tanaman obat yang mudah ditanam dan diolah di pekarangan rumah.
Kegiatan ini memiliki tiga tujuan utama:
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat obat herbal dalam menjaga kesehatan dan pengobatan penyakit
- Mendorong Masyarakat membudidaya tanaman obat herbal
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah dan memasarkan produk tanaman obat herbal
Adapun tahapan kegiatan ini Adalah :
- Pada tahap 1 Observasi dan analisis kebutuhan : tahap ini dilakukan untuk mengkaji informasi ke lapangan untuk mendapatkan gambaran permasalahan dan solusi dari permasalahan tersebut. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu berdiskusi dengan kepala desa Pengotan dan mitra sasaran untuk mengkaji informasi terkait permasalahan prioritas yang ada.
- Pada tahap 2 Penyediaan alat dan bahan untuk kegiatan : tahap ini bertujuan untuk menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan pengabdian, berupa ATK, kuesioner dan alat pendukung lainnya untuk memperlancar kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pengotan Kabupaten Bangli dan ruang diskusi di Politeknik Kesehatan Kartini Bali.
- Pada tahap 3 dilakukan penyebaran kuisioner tahapan pretest bagi ibu PKK yang merupakan mitra sasaran terkait pengetahuan tentang manfaat dan jenis tanaman obat herbal bagi kesehatan dan peningkatan ekonomi selama 1 hari dan dilaksanakan di aula Kantor Desa Pengotan.
- Pada tahap 4 penyuluhan tentang tanaman obat herbal dan manfaatnya bagi kesehatan : tahap ini meliputi kegiatan penyuluhan terkait tanaman obat herbal dan manfaatnya bagi kesehatan dilaksanakan selama 1 hari di aula Kantor Desa Pengotan.
- Pada tahap 5 dilakukan penyebaran kuisioner tahapan posttest bagi ibu PKK yang merupakan mitra sasaran terkait pengetahuan tentang manfaat dan jenis tanaman obat herbal bagi kesehatan selama 1 hari dan dilaksanakan di aula Kantor Desa Pengotan.
- Pada tahap 6 Praktik penanaman tanaman obat herbal : tahap ini akan dilakukan praktik penanaman obat herbal di halaman Kantor Desa Pengotan sebagai percontohan sebelum bibit tanaman obat herbal diberikan ke ibu PKK yang akan dipraktikkan langsung untuk menanam obat herbal di halaman rumah mereka.
- Pada tahap 7 Pelatihan mengelola obat herbal dan teknik pemasaran produk obat herbal : kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu PKK dalam mengolah tanaman obat herbal dan cara pemasaran produk.
- Pada tahap akhir yaitu evaluasi dan tindak lanjut : merupakan tahapan akhir dari evalusai semua kegiatan yang dilakukan, mengidentifikasi kendala yang dihadapi dan persiapan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut.
Gerakan Masyarakat Berbasis Obat Herbal bukan hanya tentang tanaman dan produk, tapi juga tentang perubahan pola pikir masyarakat dalam menjaga kesehatan dan menciptakan peluang ekonomi dari rumah. Melalui pendekatan edukatif, partisipatif, dan produktif, kegiatan ini telah menunjukkan bahwa inovasi tidak selalu harus dimulai dari laboratorium canggih, tetapi bisa tumbuh dari pekarangan rumah yang hijau dan sehat. Dengan semangat gotong royong, kolaborasi antarwarga, dan dukungan berkelanjutan, gerakan ini diharapkan terus berkembang dan menginspirasi daerah lain untuk memulai langkah serupa. Obat herbal bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga solusi masa depan yang sehat dan berdaya.